Saat dilanda asmara, sepasang kekasih sering menyebut pasangannya
sebagai belahan hati. Sekilas istilah ini seperti kata-kata dalam roman
picisan. Tapi ternyata sebutan itu ada benarnya. Penelitian menemukan
bahwa sepasang kekasih memiliki detak jantung yang seirama.
Penelitian
ini dilakukan oleh para ilmuwan di University of California. Hasilnya
menemukan bahwa jantung pasangan kekasih berdetak secara serempak. Tak
hanya itu, pasangan kekasih juga bernapas dengan kecepatan yang sama.
"Kami
telah melihat banyak penelitian yang menemukan bahwa seseorang dalam
suatu hubungan dapat merasakan apa yang dialami pasangannya secara
emosional, tapi penelitian ini menunjukkan bahwa pasangan juga berbagi
pengalaman secara fisiologis," kata peneliti, prof. Emilio Ferrer
seperti dilansir Counsel and Heal, Selasa (12/2/2013).
Ada
32 pasangan heteroseksual yang diteliti. Kesemua pasangan ditempatkan
dalam ruangan yang sama tanpa diperbolehkan duduk atau berbicara. Para
peserta diminta meniru pasangannya, tetapi tidak diperbolehkan
berbicara. Semua peserta terhubung dengan alat pemantau detak jantung
dan laju pernapasan.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa
orang-orang yang sedang dalam hubungan romantis menarik dan
menghembuskan napas pada waktu yang sama, detak jantungnya juga seirama.
Wanita adalah pihak yang lebih sering menyesuaikan detak jantung dan
laju pernapasannya dengan sang kekasih.
"Kami menemukan bahwa
wanita lebih menyesuaikan diri dalam hubungan dengan pasangan. Detak
jantungnya berhubungan dengan pasangannya. Saya pikir itu artinya wanita
memiliki memiliki hubungan lebih kuat kepada pasangan, mungkin lebih
bersifat empati," kata peneliti lainnya, Jonathan Helm.
Para
peneliti juga menganalisis data untuk melihat kesesuaian denyut jantung
dan pernapasan orang-orang yang tidak menjalin hubungan asmara. Dalam
laporan yang dimuat International Journal of Psychophysiology, hasilnya
menemukan bahwa detak jantung orang-orang ini tidak selaras, laju
pernapasannya juga tidak sinkron.
No comments:
Post a Comment